Minggu, 19 April 2009

PSIKOLOGI ANAK

PERIODE ANAK

A.AWAL MASA KANAK-KANAK ( 2-6 TAHUN)

1. Penggunaan Istilah untuk Masa ini :

Orang tua sering menyebut nama ini sebagai usia yang problematis, menyulitkan, usia main-main.

Para pendidik menyebutkan sebagai usia pra sekolah, sedangkan para psikolog lebih melihatnya sebagai usia pra kelompok penjelajah dan atau usia bertanya


2. Emosi Mereka Sangat Dominan/Kuat

Pada masa ini anak mulai berani dan senang mencoba hal-hal baru. Ini adalah saat-saat ketidakseimbangan karena mudah terbawa ledakan- ledakan emosional, sehingga sulit dibimbing dan diarahkan

Emosi yang umum pada masa ini adalah

-Amarah - Iri Hati

-Takut - Gembira

-Cemburu - Sedih

-Ingin tahu - Kasih Sayang

Anak-anak yang oleh orang tuanya diharap-kan mencapai standar tinggi / tak masuk akal akan lebih mengalami ketegangan emosional dari pada anak-anak yang orang tuanya lebih realistis


3. Masa Tukang Ngobrol

Masa ini awal yang terkenal, sekali mereka dapat berbicara dengan mudah, maka tak putus-putusnya bicara. Namun sebaliknya juga demikian, ada anak-anak tertentu yang relatif lebih diam atau tergolong pendiam

•Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya anak berbicara :

-Intelegensi

-Jenis Disiplin

-Posisi Urutan Anak

-Besar Kecil Keluarga

-Status Sosial Ekonomi

-Stastus Ras Suku Bangsa


4.Pola Perilaku Sosial dan Tidak Sosial Awal Masa Anak

1)Pola Perilaku Sosial

a.Meniru

b.Persaingan (4 th)

c.Kerja Sama ( 5 th)

d.Simpati ( 6 th)

e.Empati (6 th)

f.Dukungan Sosial ( 6 th)

g.Membagi (sebagai mendapat persetujuan)

h.Perilaku Akrab (Obyek kesayangan)

2)Pola Perilaku Tidak Sosial

a.Negativesme / melawan otoritas orang dewasa puncaknya pada usia 3 – 4 tahun, setelag itu menurun. Perlawanan fisik mulai berubah menjadi perlawanan verbal dan sikap paru-paru tidak mendengar / tidak mengerti apa yang di sampaikan orang dewasa

b.Agresif ( 2 – 4 tahun )

c.Perilaku berkuasa ( 3 th ke atas)

d.Memikirkan diri sendiri

e.Merusak

f.Pertentangan seks

g.Prasangka (perbedaan ras, agama, sosial ekonomi)


5.Jenis mainan yang digunakan anak:

1)Bermain dengan mainan

2)Dramatis

3)Konstruksi

4)Permainan

5)Membaca

6)Film, Radio, Televisi


6.Pemilihan Teman dan Jenis Teman

Dalam bermain, mereka lebih suka mencari teman yang usia dan tingkat perkembangannya sama. Faktor perbedaaan seperti ras, agama, sosial-ekonomi tidak begitu penting dalam pemilihan teman karena mereka relatif kurang mengerti

Jenis / Penggolongan teman pada anak

1.Rekan

2.Teman Bermain

3.Teman Baik

4.Teman Pengganti

5.Teman Bermain Khayal


7.Bahaya-bahaya psikologis pada awal masa anak

1)Bahaya dalam bicara

a.Tidak mengerti bahasa orang dewasa

b.Mutu pembicaraan anak buruk sehingga sulit dimengerti

c.Berbahasa dua, gagap “Cadel”

2) Bahaya emosional dan bahaya hubungan keluarga

3)Bahaya Sosial

a.Anak tidak populer

b.Pembedaan seks yang ekstrim

c.Perbedaan usia yang terlalu jauh

d.Terlalu menggunakan teman khayalan

4) Bahaya Bermain

a.Terlalu banyak diberi mainan

b.Kurang diberi mainan Bahaya dalam perkembangan konsep

5) Bahaya dalam perkembangan konsep

6) Bahaya moral

a.Terlalu disiplin vs terlalu dibiarkan

b.Penggunaan hukuman yang tidak tepat

7) Bahaya Kepribadian


B.AKHIR MASA KANAK-KANAK ( 6-13 TAHUN)

1.Penggunaan Istilah untuk masa ini

Orang tua : usia yang menyulitkan, usia tidak rapih, usia bertengkar.

Pendidik : usia sekolah dasar, usia kritis

Psikologis : Usia kelompok, usia penyesuaian diri, usia kreatif, usia bermain


2.Emosi yang umum

pada akhir masa anak-anak tidak begitu banyak berbeda seperti awal masa kanak-kanak. Namun pola emosional mereka berbeda dalam dua hal :

Pertama : Jenis situasi yang membangkitkan emosi

Kedua : bentuk ungkapan


3.Minat terhadap aktivitas teman-teman mulai tumbuh (lebih menjadi manusia sosial) dan keinginan untuk diterima sebagai anggota kelompok semakin kuat, tidak lagi puas bermain sendirian di rumah.

Ciri-ciri geng anak-anak

1). Geng anak-anak merupakan kelompok bermain

2)Untuk menjadi anggota geng,anak harus diajak

3)Anggota geng terdiri dari jenis kelamin yang sama

4)Kegiatan-kegiatan geng sekitar: minat/hobi yang sama, pergi bioskop, kumpul-kumpul untuk bicara atau makan bersama

5)Geng anak laki-laki lebih sering terlibat dalam perilaku sosial buruk dari pada anak perempuan.

6)Geng mempunyai pusat/ tempat pertemuan, biasanya yang jauh dari pengawasan orang-orang dewasa


4.Minat dan kegiatan bermain

1)Bermain konstruktif

2)Menjelajah

3)Mengumpulkan / Kolektor

4)Permainan dan olah raga

5)Hiburan: membaca. Film, radio, televisi, melamun / berkhayal


5.Pelanggaran yang umum pada masa kini

1)Pelanggaran di rumah

a.Berkelahi dengan saudara

b.Merusak milik saudaranya

c.Bersikap kasar terhadap saudaranya

d.Malas melakukan kegiatan rutin

e.Melalaikan tanggung jawab

f.Berbohong/tidak mau berterus terang

g.Mencuri milik saudaranya

h.Sengaja menumpahkan sesuatu

2)Pelanggaran di Sekolah

a.Mencuri, menipu

b.Berbohong, membolos

c.Menggunakan kata-kata kasar dan kotor

d.Merusak milik sekolah

e.Mengganggu anak-anak lain

f.Membaca komik atau mengunyah permen karet di kelas

g.Bisik-bisik, melucu, berbuat gaduh di kelas

h.Berkelahi

i.Merokok, minum obat-obatan


6.Peningkatan dalam pengertian

Dengan masuk sekolah, dunia dan minat anak-anak bertambah luas, dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan benda-bendda yang sebelumnya kurang atau tidak berarti


7. Sikap dan Perilaku Moral

Pada periode ini mulai berkembang dari “Moral yang kaku” menuju “relativisme moral”, dari “Moralitas anak baik” menuju “moralitas konvensional”


8.Konsep Diri Perkembangan Konsep Diri Ideal mencari identitas

1). Ketika masuk sekolah, cakrawala sosial anak meluas dan faktor-faktor baru mulai mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Waktu dirumah, ia memandang dirinya sendiri hampir sepenuhnya seturut pandangan orang tua. Namun sekarang ia merasa sering kali harus memperbaiki konsep dirinya. Ia belajar melihat dirinya seperti pandangan guru-guru, teman-teman sekelas dan para tetangga / sanak saudara yang lain

2). Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak anak mulai mengagumi tokoh-tokoh sejarah, tokoh cerita-cerita khayal/dongeng, sandiwara, film, olah raga atau tokoh-tokoh di bidang olah raga atau tokoh-tokoh di bidang lainnya.

Melalui ini anak kemudian membentuk konsep diri yang ideal, dan berusaha memenuhi keinginan menjadi seperti “tokoh idola”nya itu Penyesuaian diri untuk mencapai hal ini memberikan kepada anak rasa aman dan berharga.

3) Meskipun penyesuaian ini memberinya rasa aman dan diterima oleh kelompok, lama kelamaan tidak dapat memberikan kepuasan ego.

Cepat atau lambat ia mulai ingin menemukan diri-sendiri, ingin memiliki indiviualitas, mulai sadar bahwa dirinya unik dan mempunyai sejumlah kekhasan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Anak mulai mencari identitasnya

Tabel Daya Konsentrasi Sesuai dengan Tingkat Umur Anak



By : Michael Hendra

( Makalah pelatihan guru sekolah minggu sesurakarta di Gereja Purbayan )






Tidak ada komentar:

Posting Komentar